Pemuda Asal Malang Ini Bertekad Keluar dari Bayang-Bayang Sang Ayah | Ghufron Marzuqi

Breaking

Minggu, 03 Juni 2018

Pemuda Asal Malang Ini Bertekad Keluar dari Bayang-Bayang Sang Ayah

GhufronMarzuqi.com - Sosoknya ramah. Sepanjang wawancara dengan media online MalangTIMES senyum tak berhenti mengembang dari bibirnya. Kebahagiaan begitu terpancar dari wajah Luthfi Farhan Maulana. Sebab ia baru saja dinyatakan lulus dari Universitas Brawijaya.

Empat tahun Farhan menjalani masa studi. Selama itu, ia tidak hanya belajar di kampus. Meski merupakan anak seorang pengusaha kontraktor sukses, Farhan tak mau berada di bawah bayang-bayang sang ayah. Berbagai usaha ia lakoni mulai dari sablon kaus sampai berjualan susu sapi kemasan aneka rasa.

"Bapak selalu bilang kepada kami, beliau bisa membangun bisnis ini. Kami anak-anaknya dipacu untuk dapat melakukan yang lebih dari beliau. Dan kalau bisa menyaingi kesuksesan beliau," tutur anak pertama pasangan Ir H Ghufron Marzuqi dan Diah Sukesi ini.

Meski sibuk bekerja, pemuda kelahiran 22 Agustus 1995 ini tidak melupakan tugas ia sebagai mahasiswa. Kepandaian ia mengatur waktu antara kuliah dan bekerja, buat Farhan berhasil menyelesaikan studi tepat waktu.

"Kuliah saya proritaskan nomor satu sehingga sesibuk apapun bekerja, saya tetap tidak mau kuliah saya keteteran," imbuh alumnus MTs Negeri Malang 1 itu.

Diakui Farhan memiliki orangtua berlatar pengusaha sukses memang menjadi beban. Selain membangun bisnis sendiri, Farhan pernah diminta menjalankan roda bisnis sang Ayah di Bali. Belum tiga bulan, Farhan mengaku ia kurang nyaman.

"Pernah bantu usaha papa di Bali. Tapi cuma dua bulan aja. Kadang saya kurang nyaman karena karyawan papa tahu kalau saya anaknya. Makanya pas magang kerja dulu saya juga enggak mau orang tahu kalau saya anak papa," kisah  alumnus Teknik Sipil Univeristas Brawijaya ini.

Farhan mengisahkan pengalaman kala magang di sebuah perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan gedung pascasarjana di Universitas Islam Malang. Saat itu, Farhan tidak mau menunjukkan bahwa ia merupakan anak pengusaha kontraktor.

"Kalau bisa saya ingin kerja di perusahaan negara saja. Tapi selama papa minta saya bantu, ya saya akan bantu. Cuma saya terus berjuang kerja sendiri saja. Ini sedang menunggu panggilan dari beberapa BUMN," kata dia.

Selama menunggu panggilan perusahaan BUMN itulah, Farhan mengaku sedang membantu usaha milik sang papa. "Bukan lagi yang di Bali. Tapi yang ada di Malang karena proyeknya sampai bulan Desember ini," tukasnya.

Sumber: MalangTimes.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar