Ghufron yang mendirikan masjid bernama 'Masjid Al-Ghufron' itu mengatakan meski masjidnya belum memiliki Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) ia berharap bisa mengajak anak-anak giat membaca Al-Qur'an. Dalam Pekan Ramadan yang ia adakan ada beragam lomba termasuk tartil Al-Qur'an.
Kepada MalangTIMES (JatimTIMES grup) Ghufron mengatakan lomba yang ia gelar tidak memungut biaya. Malah, ia bersama kawan-kawan bisnisnya memberikan hadiah ratusan hingga jutaan rupiah kepada para pemenang.
"Saya berharap meskipun masjid ini belum punya Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) tapi yang di sekitar daerah Cakalang terutama dan tentunya adik-adik yang mengaji di TPQ bisa termotivasi dengan adanya lomba yang kami adakan ini," jelas suami Diah Sukesi itu, Kamis (31/5/2018).
Pekan Ramadan diadakan di Masjid Al-Gufron kawasan Jalan Cakalang Nomor 324 Polowijen Kecamatan Blimbing Kota Malang. Ada aneka lomba mulai musabaqoh tartil Al-Qur'an tingkat santri TPQ, lomba adzan, musabaqoh sholawat Al-Banjari, musabaqoh syahril Qur'an tingkat remaja dan dewasa, hingga khotmil Qur'an.
Untuk hari pertama, diadakan lomba adzan dan tartil. Para pemenang langsung diumumkan jelang buka puasa. Kriteria lomba cukup ketat. Ketua Pelaksana Abdul Qadir Hamid menjelaskan kriteria lomba mencakup tiga poin penting yakni irama, makhorijul huruf hijaiyah dan tajwid.
Makhorijul huruf menurut artinya adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an, membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti baru. Sedangkan, tajwid adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.
"Kalau untuk tartil, kriteria yang kami berikan lebih banyak yakni selain ada makhorijul huruf dan tajwid juga ada tartil dan adab," jelas dia. Tartil adalah aturan dalam pembacaan Al-Qur'an yang berarti membaca Al-Qur'an secara perlahan dengan tajwid dan makhraj yang jelas dan benar.
Lomba Tartil sendiri dibagi dalam dua kategori yakni kategori satu dan dua. Untuk kategori satu diikuti oleh peserta dengan usia 5 sampai 9 tahun. Sedangkan, kategori dua diikuti peserta berusia 10-12 tahun.
Sumber: BondowosoTimes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar